Sunday, 2 December 2018

Hujan bulan desember

Aku mencintaimu...
Itu sebabnya aku tak pernah selesai mendoakan keselamatanmu...

Dalam doaku subuh ini..
Kau menjelma rupa langit...yg semalaman tak memejam meluas bening siap menerima cahaya pertama,,yg melengkung hening akan menerima suara-suara dunia...

Ketika matahari mengambang tenang diatas kepala,,
Dalam doaku kau menjelmakan pucuk pucuk cemara yg hijau senantiasa,,yg tak henti hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yg mendesau entah dari mana...

Dalam doaku sore ini,,
Kau menjelmakan seekor elang yg mengibas ngibaskan bulunya dalam gerimis serasa gelisah lalu terbang hinggap di dahan cemara merontokkan biji biji wangi keatas kepala...

Magrib ini...
Dalam doaku kau menjelmakan angin yg turun sangat perlahan dari nun jauh disana,,berjingkat menyusuri setapak kecil itu...menyusupi celah jendela dan pintu...menyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut dahi dan bulu2 mataku....

Dalam doa malamku....
Kau menjelmakan denyut jantungku,,yg dgn sabar bertahan terhadap rasa sakit yg entah mana batasnya...yg setia mengusut rahasia demi rahasia,,,yg tak putus2nya bagi kehidupanku...

Aku mencintaimu...
Itu sebabnya aku tak pernah selesai mendoakan keselamatanmu...
Karna angin hanya bisa dicintai oleh siul..
Serupa gunung dicintai oleh terjalnya,,
Dan cakrawala yg dicintai oleh tebasan jarak...

Aku ingin mencintaimu dengan rapi...
Letakkan kasih untukku dirongga rongga hati..
Bagian istimewa yang tak diumbar sana sini...

No comments:

Post a Comment